Powered By Blogger

Thursday, March 1, 2012

PENETAPAN KADAR KABOHIDRAT 1. LAKTOSA 2. SAKAROSA 3. AMYLUM METODE : LUFF SCHOORL

http://www.readbud.com/?ref=6336928PENETAPAN KADAR KABOHIDRAT 1. LAKTOSA 2. SAKAROSA 3. AMYLUM METODE : LUFF SCHOORL TUJUAN : Unuk mengetahui kadar glukosa, laktosa atau sakarosa yang terdapat dalam sampel yang diperiksa baik sebelum inverse maupun kadar totalnya. DASAR TEORI Kabihidrat banyak terdapat dalam bahan nabati,baik berupa gula sederhana : heksosa, pentose, atau kabohidrat dengan berat molekul yang tinggi seperti pati, pectin,selulosa dan lignin ( penyusun dinding sel tanaman ). Sakarosa banyak terdapat dalam batang tebu. Selama proses pematangan, kandungan pati dalam buah-buahan berubah menjadi gula-gula pereduksi yang akan menimbulkan rasa manis. Monosakarina merupankan salah satu molekul gula yang dapat terdiri dari 5-6 atom C, sedangkan oligosakarida merupakan polimer dari 2-10 monosakarida oligosakarida biasanya bersifat larut dalam air.polisakarida merupakan polimer yang terdiri dari 10 monomer monosakarida.monosakarida dengan 6 atom C disebut heksosa misalnya glukosa,fruktosa, dan galaktosa. Glukosa ( gula anggur ) dan fruktosa ( gula buah ) adalah contoh monosakarida yang banyak terdapan dialam bebas. Monosakarida disebut juga gula sederhana yang tidak dapat dihidrolisa menjadi bentuk yang sederhana lagi. Sifat- sifat monosakarida : 1. Tidak dapat dihidrolisis 2. Rasanya manis 3. Mempunyai daya pereduksi 4. Larut dalam air 5. Mempunyai gugus fungsional aldehid, keton dan alcohol Disakarida menghasilkan 2 molekul monosakarida yang sma atau berbeda bila dihidrolisis. Kelompok ini dapat dihidrolisa dan ada yang bersifat mereduksi ( maltosa dan laktosa ), sedangkan sakarosa tidak dapat mereduksi.dalam proses hidrolisis maltose terurai menjadi 2 glukosa, maltose merupakan gula pereduksi yang dapat membentuk osason dengan defenil hidrasin dan dapat dilarutkan. Sifatnya mereduksi dapat dilarutkan. Sifatnya mereduksi pereaksi fehling sedangkan pada molekulnya masih terdapat gugusan aldehid. Laktosa bersifat mereduksi dapat dilarutkan, dihidrolisi menjadi glukosa dan galktosa yang bersifat pereduksi. Sakarosa dihidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa, tidak dapat mereduksi karena tidak mempunyai gugus aldehid. Sakarosa ( gula tebu/gula bit ) dan laktosa ( gula susu ) adalah kelompok yang juga manis, yang disebabkan oleh gugus aldehidnya. Ada tidaknya sifat pereduksi dari suatu molekul gula ditentukan oleh ada tidaknya gugus hidroksil bebas ( -OH ) yang relative. Gugus hidroksil yang relative pada glukosa terletak pada C-1 sedangkan fruktosa pada C-2. Sakarosa tidak mempunyai gugus – OH bebas yang relative,karena keduanya saling terikat, sedangkan laktosa mempunyai OH bebas atom C-1 pada gugus glukosanya, sehingga laktosa bersifat pereduksi sedangkan sakarosa nonpereduksi. Inversi sakarosa terjadi dalm suasana asam,gula inverse ini tidak dapat berbentuk Kristal karena kelarutan fruktosa dan glukosa sangat besar. PRINSIP : Gugus aldehid dalam glukosa dioksidasi dengan CuO yang berada dalam bentuk kompleks menjadi gugus karboksil. Kompleks CuO direaksikan secara berlebih, kelebihannya ditetapkan secara iodometri. Kompleks Cu

No comments:

Post a Comment